Tips dari Psikolog dalam Menghadapi New Normal




Banyak yang tidak senang perkembangan; Saya pun tidak. Waktu keinginan dari pemerintah untuk mengaplikasikan jarak sosial yang tuturnya jadi jalan keluar untuk perlambat perubahan COVID-19, oke tidak jadi masalah saya dapat. Kemungkinan cuma sesaat. Saya suah praktikan jarak sosial sebelum diharap. Sebab saya baca, banyak yang sudah memberitahukan jika epidemi ini cuma dapat dijauhi dengan menutup diri serta jaga jarak fisik serta saya berharap kita #kitajanganmenyerah dalam hadapi situasi ini.

Tetapi rupanya tidak gampang. Saya mengetahui jika hari-hari isolasi berasa lamban, jika beberapa orang merintih dengan jarak sosial. Saya melihat sebagian orang mulai membuat pengertian semasing mengenai jarak sosial supaya bisa pergi keluar sekerap kemungkinan dalam satu minggu cuma untuk tersambung dengan manusia lain dengan alasan berbelanja keperluan, kerja, serta yang lain serta saya berasa dikhianati dengan adanya ini.

Kelihatannya orang tidak memandang serius epidemi ini, serta saya pada akhirnya diliputi kegundahan, frustrasi, serta kemarahan pada beberapa orang yang serta tdak saya mengenal. Saya tidak mau terkena, dan juga saya tidak lihat beberapa orang yang keliaran itu terkena atau mungkin tidak, jadi tidak punyai sandaran apa saja untuk memandang terkecuali desakan pada diri kita.

Susah buat saya untuk pahami kenapa beberapa orang seperti saya harus berjibaku dengan jarak sosial. Saya tidak dapat pahami kenapa orang mereka yang dapat aman di dalam rumah serta cuma keluar kadang-kadang bila betul-betul dibutuhkan, tetapi pilih tidak dengarkan serta keluar bebas?

Mengenal Tipikal Ayam Dalam Sabung Ayam Online

Kenalilah. Kita adalah siapa kita, tetapi dalam waktu ketidaktetapan yang susah ini, saya jadi betul-betul alami kesusahan dengan semua perkembangan. Serta ke arah masa yang diberi nama new normal.

Tetapi seorang psikolog Brene Brown bicara jika mereka yang hidup dengan kemauan positif akan lakukan yang paling baik yang mereka dapat. Baik pada keadaan epidemi atau mungkin tidak.

Pikirkan jika kesemua orang yang perduli itu banyak, lalu kita beranggapan jika orang hidup dengan kekuatan terbaik, karena itu kita juga sama pula, pada akhirnya kita dapat tumbuhkan empati serta pemahaman serta semakin sedikit kegelisahan internal. Anda pun jangan lupakan pelajaran yang benar-benar bernilai pada step awal epidemi ini.

Anda dapat mengadili, memiliki pendapat serta kesusahan mengatur usaha. Kesemua orang , tetapi entahlah mm semua cari langkah berusaha, Anda harus juga, nantinya Anda akan berjumpa dengan mereka di satu titik yang berusaha. Jadi, tekankan kita jangan putus asa.

Anda perlu mengingat jika kekuatan untuk bergerak lewat pengalaman bisa bawa kesempatan untuk belajar serta tumbuh. Ini bukanlah keadaan dimana Anda perlu melawan COVID-19 serta "ngrasani" jika beberapa orang yang Anda pikir masih kurang atau mungkin tidak ikuti referensi pemerintah, tak perlu sebab kesemua orang bergerak dalam jalan keselamatan mereka sendiri.